Sabtu, 05 September 2015

Telaga itu Bernama Al - Muhsinin



Musholla Al - Muhsinin SMAN 1 Mataram
Masih segar dalam ingatku, siang itu, suatu Jumat pada bulan Desember. Tak seperti biasa, bukan kajian rutin akhwat yang sedang dilaksanakan di salah satu pojok sekolah itu. Justru potongan nanas, timun, mangga juga kedondong yang berjejer rapi. Ngerujak! Canda dan tawa mengebang pada tiap - tiap wajah. Beberapa akhwat nampak sibuk memotong buah, ada yang mengulek sambal, juga ada yang diam - diam curanbu. Curan buah.

Ketika persedian rujak sudah menipis, tiba - tiba terjadi keributan kecil dari salah satu ujung barisan duduk, tak lama sampai Nada dan Dini muncul ke tengah barisan. Hening. Sontak seluruh pandang tertuju pada mereka. Apa yang hendak mereka lakukan?

Lamat -lamat mereka mulai membaca sesuatu, dan perasaanku mulai tidak enak. Sebait, dua bait dan aku tahu kemana ini mengarah. Kupejam mata, menahan gumpalan air yang sudah sampai pada ujung mata.

"Ukhuwah itu bukan terjalin atas perkataan, juga bukan terbina dari perbuatan, tapi ukhuwah itu terpatri lantaran izin dari Illahi, walau kita sukar mengerti.

Ukhuwah itu suatu mukzizat, wadah yang saling berikatan. Saling bersaudara, saling memahami lagi merendah. Saling mencintai dan saling berlembut hati.

Remush Al - Muhsinin angkatan Istiqamah
Ukhuwah itu bukan pada indahnya pertemuan, tapi pada ingatan seorang terhadap saudaranya di dalam doanya. Kita punya ukuran, ukuran yang tak sempurna. Kita memiliki latar belakang yang berbeda. Namun ukhuwah menyatukan semua itu.

Ketika ukhuwah itu penuh dengan kasih sayang, tidak untuk menyakiti. Berserulah akan kebenaran, tapi jangan menyakiti. Dengan ukhuwah kita menyatu, bukan untuk saling membebani. Melainkan untuk saling tersenyum, memahami dan saling mengerti dengan kelembutan nurani.
Saat Demo Ekskul Masa Orientasi Siswa
Kita semua anak adam, pernah melakukan kesalahan. Maka ukhuwah memberi kita kesadaran bahwa di hati kita semua mestinya terukir kalimat "akuilah kesalahanmu" dan di sisi lain terukir kalimat "maafkanlah saudaramu yang bersalah".

Jangan pernah lupakan hari - hari yang telah kita lewati bersama. Jangan pernah lupakan saat - saat pertama kita menjalin ukhuwah ini. Jangan pernah lupakan kenangan manis saat kita berjuang bersama untuk KUBUS.
Panitia KUBUS (Kajian Umum Bersama Ustadz Salim)
Jangan pernah lupa dari mana kita berasal, dan dimana kita ditempa untuk menjadi orang yang Muhsin...
Kelompok Liqoat
Sebarkan benih - benih ilmu mulia yang telah kau dapatkan. Semoga selalu dalam lindungan Allah S.W.T. dan sampaikanlah dakwah walau hanya satu ayat.
Al Mar'u Ma'aa Man Ahabba."

Kini, tak terasa 9 bukan terlewati. Tapi rindu tak mengenal waktu, sahabat. Ia bisa hinggap kapanpun. Dan aku pun tak keberatan terus rindu pada kalian, orang - orang yang bahu membahu berusaha memantaskan diri di hadapan-Nya. Kumpulan orang yang saling mengasihi karena-Nya. Pemicu semangat sekaligus tempat bersandar kala hidup terasa sesak. Telaga yang menyegarkan tandus.

Kini, tak terasa 9 bulan terlewati. Tiba saatnya serah terima jabatan. Dari Istiqamah untuk ITQAN. Katanya, setiap ada awal, maka ada akhir yang menunggu. Aku pernah menerima bendera estafet perjuangan ini bersama kalian. Dan seandainya jarak tiada berarti, akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja.. Namun kenyataan tak semudah itu. Meski memandang langit yang sama, aku disini dan kalian disana.. Maafkan aku tak mampu menuntaskan amanah ini. Tak mampu mengakhiri apa yang sudah diawali.

Kini, tak terasa 9 bulan terlewati. Tak banyak lagi waktu yang tersisa hingga kalian pun harus berpencar menuju masa depan masing - masing. Dan bila nanti saat itu datang, percayalah. Itulah yang aku rasakan kini.
kenang-kenangan perpisahan
Kalian memang tak sempurna, tapi kalian adalah bagian dari Alhamdulillahku yang terbesar.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar